Cari Blog Ini

Senin, 01 Januari 2018

Panggung Perayaan Tahun Baru 2018 Menjadi Milik Anies Baswedan

Gunernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan


Gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menjadi man of the match pada gelaran perayaan menyambut tahun baru 2018 secara nasional. Gubernur yang diusung koalisi Partai Gerindra dan PKS ini menguasai kawasan Monas yang dia sebut sebagai Lapangan Merdeka ( era perjuangan kemerdekaan) bersama grup dangdut Soneta yang digawangi Bang Haji Rhoma Irama. Secara politik, Anies Baswedan menggeser posisi Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia yang memilih merayakan pergantian tahun di Yogyakarta.

Jokowi yang lebih memilih merayakan tahun baru di Yogyakarta bersama anak cucunya adalah kekalahan secara politis dan opini. Perayaan tahun baru adalah momen istimewa yang tidak hanya dirayakan oleh rakyat Indonesia saja, namun seluruh penduduk bumi. Anies berhasil mengkapitalisasi momen malam tahun baru untuk merebut hati warga Jakarta dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Di hadapan jutaan warga Jakarta yang memadati Lapangan Merdeka Monas, Anies berhasil menaikkan posisinya sebagai tokoh nasional yang layak diperhitungkan dalam pilpres mendatang. Berbagai opini negatif dan kabar hoax yang menyudutkan Gubernur Jakarta ini berhasil dijawab dengan apik oleh Anies dan tim media sosialnya.

Beberapa upaya untuk menggoyang posisi Anies sebagai pemimpin sah ibukota melalui framing berita dan hoax justru menaikkan popularitas dan kualitasnya sebagai tokoh besar.

Gubernur Yang Didukung Kelompok Radikal

Isu ini berkembang liar pasca Anies - Sandi dinyatakan sebagai pemenang dalam gelaran Pilkada DKI. Namun dengan gaya yang santun dan kalem, Anies patahkan serangan ini dengan kehadirannya dalam berbagai acara yang digelar oleh komunitas non-muslim. Anies datang pada peresmian Vihara, acara alumni sekolah Katholik, dan kegaitan-kegiatan budaya lainnya. Anies mampu menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin semua golongan dan aliran. Bahkan dia menjadi insiator digelarnya Taushiyah Kebangsaan yang dihadiri juga oleh Habib Luthfi bin Yahya
dari Pekalongan di Monas.

Serangan Terhadap Rancangan APBD DKI

Media sosial dan media mainstream tiba-tiba menjadi kritis dan awas terhadap item per item pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta. Namun, semua gosip, hoax dan tuduhan miring justru berbalik menyerang Gubernur DKI terdahulu pada masa Jokowi, Ahok dan Djarot. Anggaran pengharum ruangan, kolam gedung DPRD, anggaran kunjungan kerja, dan semua yang dituduhkan ternyata telah ada dan dikunci sejak masa Gubernur Ahok.

Hadangan TGUPP oleh Kemendagri

Yang masih ramai dan hangat dalah ditolaknya item Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo. Namun ternyata keberadaan tim ini beserta anggrannya telah ada sejak jaman Joowi hingga Djarot. Akhirnya, atas desakan dan serangan balik dari publik, Kemendagri mengabulkan dibentuknya TGUPP beserta anggarannya.

Polemik Pengeloaan PKL Tanah Abang

Hamir semua institusi negara ramai-ramai menyerang kebijakan Anies baswedan dalam menata PKL di Tanah Abang. Terobosan Anies yang mengakomodir PKL dengan memberi ruang pada sebagai jalan raya mendapat serangan dari berbagai pihak terutama penguasa. Menteri Pekerjaan Umum, Budi Karya ikut mengmentari penggunaan jalan raya ketika diperuntukan bagi selain laulintas. Bahkan Dirlantas Polda Metro Jaya ikut buka suara soal peraturan penggunaan jalan umum. Namun disisi lain, masyarakat bawah terutama para PKL merasa tertolong dengan kebijakan Anies ini. Omset mereka meningkat, dan arus lalulintas juga masih lancar karena para PKL hanya memakai sebagian jalan, sementara buas trans Jakarta masih bisa lewat dengan lancar. Kebijakan ini juga bersifat sementara sampai ditemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan sengkarut PKL Tanah Abang.

Semua serangan dan isu miring yang dialamatkan kepada Anies Bswedan dijawab dengan tuntas pada perayaan malam Tahun Baru 2018 di Monas. Bersama Rhoma Irama, Anies mengajak warga Jakarta untuk move on dan melakukan rekonsiliasi total demi membangun Jakarta. Acara yang disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi tersebut tentu dilihat dan dicermati oleh sebagain besar rakyat Indonesia.

Jadi, perayaan menyambut tahun politik 2018, bintangnya adalah Anies Baswedan, Gubernur Jakarta hasil pilihan cermat Prabowo Subianto.

Arief Luqman El Hakiem
Pegiat Media dan Pemerhati Kebijakan Publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar