Cari Blog Ini

Minggu, 28 Agustus 2016

SALAH nya KODOK

SALAH nya KODOK

"Kodoknya nakal ya, udah diam..Jgn nangis nak, nanti kodoknya biar ibu lempar dg batu"...

Barisan kalimat spt itu ato yg sejenisnya sering qt dengar dr mulut ibu2 ato tante2 ketika melihat anaknya jatuh dn menangis. Bahkan smp hari ini saya masih mendengar bibi yg biasanya mengasuh anak saya mengucapkan kalimat itu.

Memang sih, anak saya trus diam. Itu di daerah saya, bagaimana di daerah Anda? Apakah jg spt itu?

Sy penasaran, siapa yg pertama kali mengeluarkan kalimat spt itu ya ? Trus, sebetulnya apa salahnya Kodok, shg dia harus dilempar batu kalo ada anak kecil jatuh dn menangis. Pdahal saya tau betul, anak saya jatuh krn kurang hati2 dlm berjalan shg kesandung batu, ato kayu.

Dlm kesempatan lain sy pernah melihat di kereta api ada anak kecil yg kepalanya kepentok kaca jendela, menangis. Ibunya bilang, "Kacanya nakal ya nak, udah diam, ne Kacanya ibu pukul". Emang apa salahnya kaca bu? Bukannya itu krn si anak kurang hati2 dlm bermain?

Tanpa qt sadari, cara mendidik anak, dn ucapan2 yg qt keluarkan ikut membentuk karakter anak di masa depan. Menyalahkan Kodok, menyalahkan kaca, dsb adl bentuk mencari kambing hitam utk ketidakhati2an ato kecerobohan si anak. Anak yg salah mestinya dikasih tau utk lebih berhati2, bukannya menimpakan kesalahan pd Kodok.

Sy pernah baca buku, jg dpt crita dr teman2 yg pernah tinggal lama di Jepang, orang tua di sana jk melihat anaknya jatuh dn menangis justru akan dimarahi, khususnya anak laki2. Si orang tua akan bilang, "Bangun nak, jgn menangis, laki2 tdk boleh menangis...!" Ato,"Diam nak, jgn menangis, itu tdk sakit, lain kali lebih hati2". Dn ternyata si anak pun diam.

Orang tua di Jepang tdk menyalahkan Kodok, kaca jendela ato yg lain utk mendiamkan anaknya yg menangis. Hal ini membentuk karakter anak2 Jepang setalah dewasa. Dn qt lihat orang2 dewasa di Jepang tdk pernah mencari kambing hitam utk kecerobohan dn kelalaian yg mereka lakukan.

Maka tdk heran jk pejabat2 di Jepang tdk pernah mencari kambing hitam utk kelalaian dn kegagalan di instansi ato departemen yg dia pimpin. Mereka sgt bertanggung jawab dn secara jentel mengakui kegagalan, bersedia minta maaf, bahkan rela mengundurkan diri dr jabatannya.

Pernah di Jepang, Menteri Kehakiman Yanagida mengundurkan diri bulan November 2010 karena merasa bersalah atas komentarnya yang tidak pantas di Parlemen. Bulan Juni 2010, Menteri Jasa Keuangan Kamei mundur akibat proses parlemen yang menurutnya tidak masuk akal. Di tahun 2009, ada sekitar 4 orang menteri yang mengundurkan diri karena berbagai alasan. Mereka mundur karena merasa tidak mampu memimpin Jepang, ataupun tidak sanggup memenuhi janji politiknya.

Menteri Ekonomi, Perdagangan , dan Industri Yoshio Hachiro, mengundurkan diri krn menuai protes masyarakat disebabkan ucapannya dinilai menyinggung masyarakat dan dianggap tidak mempunyai kepekaan terhadap apa yang dirasakan rakyat Jepang. Karena malu, Yoshio mundur.

Ucapan Yoshio yang menyinggung masyarakat itu terjadi ketika ia mengunjungi daerah di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011. Ia menyebut Fukushima sebagai “kota mati”.

Perdana Mentri Jepang Naoto Kan jg memutuskan mundur dari jabatannya pada 26 Agustus 2011 akibat krisis Nuklir pasca gempa besar melanda negri itu dan ketidakpuasan publik dengan penanganan pemerintah terhadap krisis itu.

Terkini, Menteri Energi Jepang, Mooto Hayashi, membungkukan punggung selama 20 menit dihadapan wartawan dn masyarakat banyak sbg bentuk permintaan maaf krn listrik padam selama 20 menit.

Itu di Jepang kawan...
Bagaimana di tanah air kita...?

Bpk Menteri yg terhormat tdk perlu membungkuk selama 3 hari 3 malam sbg bentuk permintaan maaf atas kemacetan di BREXIT. Ckup komentar yg positif sbg bentuk simpati dn empati. Syukur2 ada santunan sbgimana yg diberikan kpd ibu2 yg dagangannya disita satpol PP.

Tapi memang beda Jepang beda Indonesia. Pejabat2 di negeri qt terbiasa dididik utk mencari kambing hitam atas kelalaian dn kegagalan.

Sya tdk tahu, ini salah orang tua yg mengasuh qt ato memang benar-benar SALAH NYA KODOK...

#Selamat kembali bekerja kawan, lebaran sdh usai...# ( Arief Yuswandono).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar