Cari Blog Ini

Minggu, 06 November 2016

AHOK "SANG PEMBAWA HIKMAH"


JAKARTA- (6/11/2016) Namanya Basuki Tjahaja Purnama ( EYD : Basuki Cahaya Purnama), etnis Tionghoa dengan nama : Zhōng Wànxué / 鍾萬學, lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 ; umur 50 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka
Ahok (阿學), agama : Kristen Protestan, adalah Gubernur DKI Jakarta ke 17 yang menjabat sejak 19 November 2014 .

Pengalaman partai politik : Anggota DPRD Belitung Timur dari PPIB (2004–2006), menjadi Bupati Belitung Timur (2006-2009), anggota DPR RI dari Partai Golkar (2008–2012), Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai kader Partai Gerindra (2012–2014), Gubernur definitif tanpa partai (2014-2017), saat ini sebagai Cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP, GOLKAR, NASDEM dan HANURA.

Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok saat ini tengah menghadapi kasus hukum atas tuduhan penistaan agama Islam. Puncaknya adalah Aksi Damai Bela Al Qur'an, Jumat (4/11) lalu, dimana jutaan ummat Islam melakukan demonstrasi di sekitar Monas dan Istana Merdeka menuntut penuntasan hukum atas kasus Ahok.

Di saat beberapa pihak _terutama umat Islam_ menghujat dan mencaci maki Ahok, saya justru saya melihat dari sisi yang sama sekali berbeda. Menurut saya, Ahok berjasa besar pada perkembangan dan kemajuan umat Islam di Indonesia. Ahok membawa perubahan yang sangat signifikan pada peta politik umat Islam. Ahok terlahir sebagai *Hikmah Bagi Umat Islam*.

Apa saja hikmah yang dibawa oleh Ahok, saya coba uraikan sebagai berikut :

1. AHOK "SANG PEMERSATU"

Dunia menjadi saksi, bahwa Aksi Damai Bela Al Qur'an 4/11, Jumat kemarin adalah momentum persatuan Umat Islam Indonesia, juga persatuan antara Umat Islam dengan aparat TNI-POLRI. Jutaan umat Islam dari berbagai ormas, parpol, aliran, profesi dan lapisan berkumpul menjadi satu di sekitaran Monas. Sebuah momen yang baru pertama sepanjang sejarah Indonesia.

Bahkan nampak terlihat umat Islam solat berjamaah dengan pasukan TNI-POLRI yang mengamankan demonstrasi. Polisi dan demonstran menunjukkan keharmonisan yang luar biasa. Saling membantu menuangkan air wudhu, mengolesi pasta gigi di wajah, membentengi dari para provokator dan bersendau gurau di sela-sela demo.

Panglima TNI dan Kapolri juga begitu akrab dan kompak. Beberapa hari selalu nampak bersama. Jajaran di bawahnya, Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya juga tidak kalah mesra. Persatuan umat dan elemen bangsa Indonesia seperti ini tidak lepas dari jasa Ahok, yang lewat lisannya dituduh menista agama. Terimakasih Pak Ahok...!

2. AHOK "SANG PENCERAH"

Semenjak tuduhan menista agama dialamatkan kepada Ahok, kata yang paling banyak dicari dan dibicarakan di internet maupun diskusi adalah AL MAIDAH 51. Banyak pihak yang ramai-ramai membaca dan mempelajari tafsir Al Qur'an surat Al Maidah ayat 51, bahkan Bareskrim Mabes Polri menjadi pihak yang paling serius belajar tafsir.

Bareskrim mengundang sedikitnya 10 ahli tafsir, ahli agama dan ahli balaghah (bahasa) untuk mengkaji tafsir Al Maidah 51. Pertama dalam sejarah dakwah di Indonesia. Masjid-masjid dan majelis taklim juga ramai mengupas seputar Al Maidah 51. Umat Islam dan masyarakat Indonesia dengan semangat dan sukarela mempelajari Al Qur'an.

Ahok telah memberi pencerahan kepada Umat Islam untuk mencintai dan mengkaji kitab sucinya, Al Qur'an Al Karim. Karena lisan Ahok lah, kaum muslim makin dekat dan menjadi pembela Al Qur'an. Terimakasih Pak Ahok...!

3. AHOK "PEMBAWA BERKAH"

Aksi Bela Al Qur'an 4/11 diikuti jutaan peserta yang berasal dari seluruh tanah air, dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur, bahkan Bupati NTB, Tuan Guru Bajang Zaenul Mandi turut hadir ke Jakarta. Tidak itu saja, Aksi Bela Al Qur'an juga dilakukan serentak oleh umat Islam hampir di seluruh Indonesia.

Setiap kumpulan massa pasti mendatangkan berkah. Berkah silaturahmi, saling bertemu, salaman dan bertutur sapa. Bahkan ada peserta aksi yang baru sekali-kalinya datang ke Jakarta. Begitu bahagia melihat secara langsung tingginya Tugu Monas dan megahnya Masjid Istiqlal.

Berkah juga didapatkan oleh pedagang asongan yang biasa mangkal di sekitar Monas. Pedagang rokok, minuman, makanan dan pakaian meraup untung besar dengan hadirnya peserta Aksi dari luar kota. Ahok membawa berkah ekonomi buat warga ibu kota. Terimakasih Pak Ahok...!

4. AHOK "SANG PENGUNGKAP"

Banyak rahasia dan perkara tersembunyi yang terungkap dari lisan Ahok. Hikmah hiruk pikuk Aksi Bela Al Qur'an 4/11 adalah terungkapnya posisi masing-masing kelompok dan tokoh. Publik menjadi tahu dimana seorang tokoh agama berpihak, kepada siapa media berkiblat, persepsi yang sebenarnya pimpinan TNI-POLRI terhadap umat Islam.

Dengan lisan Ahok, kita jadi tahu sifat dan karakter Presiden dan jajarannya, Panglima TNI dan bawahannya, Kapolri dan anggotanya, pimpinan partai politik dan tokoh-tokohnya. Masyarakat bisa menilai sesuai pandangan masing-masing.

Terungkap juga siapa sebenarnya yang selama ini memecah belah bangsa, yang membawa bangsa ini pada permusuhan. Kita jadi tahu siapa yang pantas diwaspadai sebagai musuh dalam selimut yang selalu mengambil untung dari setiap persoalan bangsa. Terimakasih Pak Ahok...! Kami jadi tahu banyak hal.

5. AHOK "SANG INSPIRATOR"

Dari lisan Ahok yang berujung pada Aksi Bela Al Qur'an 4/11 di Jakarta dan tanah air, banyak memberi inspirasi pada masyarakat khususnya umat Islam. Tulisan bagus, analisa menarik seputar agama, sosial dan politik, munculnya para dermawan yang menyedekahkan hartanya untuk akomodasi peserta aksi, adalah contoh hal baik yang lahir karena lisan Ahok.

Ada peserta yang datang dari pelosok Jawa Timur yang rela menjual barang demi bisa berangkat ke Jakarta, ada penjual makanan yang menggratiskan dagangannya, ada seorang bapak tua yang membawa dus air mineral untuk dibagi dengan cuma-cuma, dan tidak terhitung sumbangan lain yang mengalir dari para dermawan.

Sungguh fenomena luar biasa, munculnya malaikat berwujud manusia yang saling tolong menolong dan membantu sesama. Terimakasih Pak Ahok...!!!

Pak Basuki Tjahaya Purnama, rasanya masih banyak hikmah yang tidak sanggup saya tulis, yang lahir karena lisan Anda. Sungguh, Maha Suci Allah yang tidak mungkin menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Ada hikmah dibalik penciptaan Ahok dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Saya termasuk yang berterimakasih dan bersyukur dengan sifat dan karakter Ahok. Bukan tidak mungkin suatu saat Ahok akan menjadi bagian dari umat Islam, semoga hidayah Allah SWT segera turun. Aminnn

*(Arief Luqman El Hakiem)*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar