Cari Blog Ini

Senin, 07 November 2016

MENELADANI KOMJEN. POL. BUDI GUNAWAN

JAKARTA- (7/11/2016) Sosoknya tenang, pembawaannya kalem dan santun dengan kumis rapi menambah kesan wibawanya. Dialah Komisaris Jenderal Polisi Drs. Budi Gunawan, S.H, M.Si, Ph.D, yang sejak 9 September 2016 menjabat sebagai Kepala BIN (Badan Intelejen Negera).

Peraih penghargaan Adhi Makayasa tahun 1983 ini pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden Republik Indonesia (2000-2004) pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, dengan pangkat Kombes (Komisaris Besar).

Pada tahun 2004, Budi Gunawan tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Kemudian menjabat Kepala Selapa Polri, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol selama 2 tahun, lalu kemudian dipromosikan menjadi Kapolda Jambi (2008) yang merupakan Polda tipe B, tak lama kemudian dia dipromosikan naik pangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen) dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum), kemudian dia sempat mutasi dengan jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam).

Tahun 2012 Budi Gunawan dipromosikan menjabat di kewilayahan sebagai Kapolda Bali yang merupakan Polda tipe A. Dan akhirnya tak lama kemudian tanda pangkat bintang tiga pun disematkan di pundaknya ketika dia akhirnya meraih pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ketika dipromosikan dengan jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) yang membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), dan lainnya.

Pada 10 Januari 2015, Presiden Joko Widodo mengajukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR. Namun kemudian KPK mengumumkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka 3 hari kemudian. DPR yang melakukan uji kelayakan juga mengumumkan Budi lolos dan dapat dilantik oleh Presiden. Pengumuman ini cukup memanaskan situasi politik Indonesia pada pertengahan Januari 2015. Menyusul pengumuman tersebut, Jokowi akhirnya menunda pengangkatannya dan menunjuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri tanpa batasan waktu.

Pada akhirnya, Jokowi mengirimkan Surat Pergantian Kepala Polri baru atas nama Badrodin Haiti. Budi Gunawan kemudian ditunjuk menjadi Wakapolri dalam Sidang Wanjakti pasca Badrodin naik menjadi Kapolri.

Akan tetapi saat penunjukannya sebagai Kepala BIN, kontroversi tidak seramai sebelumnya. Beberapa elemen masyarakat sipil setuju unsur Polri sebagai Kepala BIN agar reformasi intelijen dapat berjalan.

Pada saat itu secara _de jure_, Komjen Budi Gunawan adalah Kapolri yang sah, hanya belum dilantik. Karena tekanan politik akhirnya BG gagal dilantik sebagai Kapolri. Jika mau, sebetulnya Budi Gunawan berhak menggugat secara hukum tata negara kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo karena telah mempermainkan dan mempermalukan dirinya.

Namun hal itu tidak dilakukan oleh pria kelahiran Surakarta, 11 Desember 1959, atau 57 tahun silam. Jiwa kenegarawanan dan spirit prajurit Korps Bhayangkara yang membuat Budi Gunawan tetap legowo dan sabar.
Kesabaran dan ketabahannya membuahkan hasil dengan dilantiknya BG sebagai Kepala BIN tanpa kontroversi.

Budi Gunawan adalah sosok prajurit Bhayangkara dengan segudang prestasi dan jiwa santun yang patut diteladani. Mengabdi tidak harus menjadi Kapolri, tetapi setiap jabatan dan amanah adalah ladang pengabdian.

Salam Promoter
*Arief Luqman el Hakiem*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar