Cari Blog Ini

Minggu, 03 Desember 2017

SENANDUNG JIHAD 212

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Saya menantang kepada siapapun yang masih nyinyir dan menebar hoax serta fitnah, juga yang merasa memiliki massa, memiliki harta dan kekuasaan...

Jika kalian masih ragu, datangkanlah padaku kumpulan massa yang serupa dengan ABI (Aksi Bela Islam) 411, Aksi Super Damai 212, Aksi Super Super Damai 112, dan yang terakhir AKSI TASYAKURAN REUNI ABI 212 (2 Desember 2017.

Kemudian hadirkan saksi obyektif untuk menilai dari sisi ;

Jumlahnya...
Tertibnya...
Bersihnya...
Khidmatnya...
Keajaibannya...
Penggembosannya...
Sabotasenya...
Fitnahnya...

Jika kalian tidak mampu, dan pasti tak kan mampu, maka lihatlah. Setelah melihat semuanya, lantas ;

Siapa yang makar...?
Siapa yang anti kebhinekaan...?
Siapa yang melecehkan Pancasila...?
Siapa yang merongrong NKRI...?
Siapa yang radikal...?

Ini semua tidak ada hubungannya dengan Pancasila dan NKRI, apalagi Ahok. Itu semua sudah selesai. Jangan ajari umat Islam soal Pancasila dan NKRI, kami sudah _khatam_ soal itu. Ini masalah agama dan keimanan, masalah kedaulatan dan persatuan.

Makin dihalang-halangi, makin besar semangat kami. Makin ditekan, makin kuat energi kami.

Apakah kalian ​lupa dengan Hukum Fisika (air & pegas), "Makin besar dan dalam tekanan yang diberikan makin kuat daya tolak dan perlawanan".

Buktikan dengan anak panah, makin kuat ditarik, makin kencang dan jauh meluncurnya menuju sasaran.

Kami selalu ingat kisah Ibrahim AS yg diperintah Allah SWT untuk menyeru manusia menunaikan ibadah haji. Begitulah kami, cukup dengan seruan Bela Islam, maka berduyun-duyun lah manusia dari penjuru Nusantara.

Ada yang datang melalui darat, udara, lautan, bahkan ada yang mendatangi sambil tertatih-tatih untuk memenuhi seruan ini. Tak ada gunung terlalu tinggi, tak ada lautan terlalu dalam, tak ada penghalang sanggup menahan.

Jangan remehkan umat yang santun dan bersahaja, ketika aqidahnya terganggu. Jangankan penguasa yang tiran, gunung Uhud pun akan diluluhlantakkann.

Ketika seruan jihad memanggil, kilatan pedang terlihat laksana lambaian tangan bidadari. Desingan peluru nampak seperti rintik hujan yang tak mengganggu.

Kami adalah pasukan. Tersatukan oleh satu (Allah azza wajalla), terpisahkan oleh nol (kematian). Bagi kami kematian bukan sesuatu yang menakutkan. Bagi kami kematian adalah gerbang kebahagiaan dan keabadian.

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar...!!!

Al faqir yang dhoif
Arief Luqman El Hakiem
Alumni Aksi 411, Aksi 212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar