Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Maret 2018

Jokowi, I don't Trust Him Anymore

Ada sebuah tulisan yang sangat menarik, ditulis oleh seorang alumni UGM. Dalam beberapa hari ini, tulisan tersebut viral di media sosial. Sayangnya, tak ada media mainstream yang memuatnya.
______________
Hanya ada beberapa media online kelas menengah yang mau menayangkan. Tentu bukan bertujuan untuk hal-hal negatif, tapi mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa janji itu wajib hukumnya ditepati.

Jika tidak, maka hutang namanya. Lagi-lagi, hutang pun wajib dibayar. Jika tidak, urusannya dengan pengadilan Tuhan.

Apalagi, tulisan alumni Hamburg Jerman ini, berhubungan dengan janji-janji kampanye calon presiden, yang sekarang sudah 3 tahun jadi presiden. Dan, sebentar lagi akan kembali bertarung di ajang Pilpres.

Dalam tulisannya itu, Ferizal Ramli menggaris-bawahi, tidak ada satu pun janji yang dilontarkan calon presiden 2014 asal Solo itu diwujudkan. Semuanya berlalu bak angin yang membawa bau amis.

Sehingga, sangatlah pantas jika Ferizal beberapa kali menulis kalimat “I don’t trust him anymore!” (Aku tak percaya lagi padanya).

Tulisan tersebut awalnya tayang di grup FB. Kemudian beredar viral dishare oleh netizen di media sosial.

Berikut tulisannya:

Satu yang hilang dari Jokowi pada aku pribadi.

”I don’t trust him anymore!”

Aku kecewa secara nyata bahwa Jokowi bukan orang yang serius mewujudkan apa yang dikatakan. 3 hal ini aku bersaksi bahwa Jokowi tidak pernah mewujudkan janjinya. 2 diantaranya malah aku serius membantu.

1. Saat bicara Esmeka sebagai Mobnas. Aku sebagai Tim Ahli IASI (Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia Jerman) sampai meminta audiensi Jokowi yang saat itu Walikota Solo.

Kukoordinasikan para Tim Pakar Otomotif Jerman bahkan pihak VW sudah siap bantu, lalu melalui sahabatku Anggota DPRD Solo sampaikan dukungan riil kita.
GRATIS tanpa dibayar!

Jokowi karena dia sibuk setelah itu kampanye di DKI untuk jadi Gubernur maka lupa.

Enough is enough, I don’`t trust him anymore.

2. Saat mau memajukan Sekolah Vokasi.

Ini pengorbananku buat Program Jokowi tak terhingga. Waktu cutiku 1 bulan kubuang demi mewujudkan Program Sekolah Vokasi. Plus selama lebih 1 tahun aku fokus bantu ini secara GRATIS!

Kudesain bersama temen2 IASI dari NOL karena jujur tidak banyak orang Indonesia tahu apa itu Program Vokasi acuan dunia seperti Dual-System Jerman. Sebagai Ketua Umum IASI saat itu semua Sumber Daya serta Network yang kumiliki difokuskan untuk mewujudkan program yang visioner ini.

Ku-arrange konsepnya, kubantu Kemendikmbud! Dapat komitmen dari pemerintah Jerman akan bantu kirimkan 650 ahli Jerman secara “GRATIS” mendidikan para ahli vokasi Indonesia.

Menteri berganti, aku tetap konsisten bantu. Tapi kelak aku tahu rupanya Jokowi cuma basa-basi disini. Tidak ada komitmen serius mewujudkannya. Kita yang trust padanya berkorban jiwa raga, jebule dia cuma mau main pencitraan belaka.

Enough is enough, I don’`t trust him anymore.

3. Saat di KBRI Berlin beberapa tahun yang lalu. Jokowi dengan gagah berani bilang Gedung KBRI Berlin seperti rumah toko dan dalam waktu 3 bulan akan dibuat gedung baru. Malu punya gedung KBRI jelek.
Kita sambut dengan tepuk tangan gegap gempita luar biasa. Tapi ternyata seperti bisa lidah tak bertulang. Ternyata hampir 3 tahun berlalu itu gedung KBRI tidak terwujud juga.

Enough is enough, I don’`t trust him anymore.

Aku memutuskan mengkritisi Jokowi sebagai tanggung jawab moralku pribadi bahwa aku kecewa dengan cara dia yang belum bertanggung-jawab dengan janji-janjinya.

Ferizal Ramli

alumni UGM dan Hamburg, Jerman.
https://ferizalramli.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar