Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Juni 2018

Siapa Jago NGAMUK dan UMUK ?

Mengikuti berita tentang kasus persekusi yang dilakukan sekelompok orang berseragam salah satu partai di negeri ini, di kantor perwakilan sebuah Surat Kabar di Bogor, saya mencoba membuka-buka kenangan dan catatan saya.

Oktober 1999 saya duduk di semester 7 Fakultas Ekonomi UNS, Solo. Persis tanggal 20 Oktober 1999 MPR menggelar Sidang Umum untuk memilih presiden Republik Indonesia. Ketua Umum PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4 dengan 373 suara, sedangkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hanya meraih 313 suara.

Massa berseragam PDIP mengamuk seiring gagalnya Megawati memenangi pemilihan presiden dalam SU MPR. Balaikota Surakarta (Solo), kantor pembantu gubernur, sejumlah kantor bank, serta fasilitas-fasilitas publik lainnya rata dengan tanah setelah dibakar massa pada hari itu juga.

Di laman Wikipedia ditulis, Gus Dur menyadari bahwa Megawati harus terpilih sebagai wakil presiden. Setelah meyakinkan jenderal Wiranto untuk tidak ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan membuat PKB mendukung Megawati, Gus Dur pun berhasil meyakinkan Megawati untuk ikut serta. Pada 21 Oktober 1999, Megawati ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan mengalahkan Hamzah Haz dari PPP.

Jadi sahabat Netizens tahu kan bagaimana proses terpilihnya Megawati sebagai Wakil Presiden, untuk kemudian menggantikan Gus Dur sebagai Presiden RI ke-5. Silakan simpulkan sendiri, dengan tetap jaga kesantunan.

Saya juga punya catatan, bahwa seragam dan atribut partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini sering dipakai sekelompok orang ketika mengamuk dan berbuat anarkis jika tidak puas dengan sesuatu. Di tahun 1999 saja ada 7 kejadian NGAMUK, baik karena masalah internal maupun eksternal.

1. 22 Februari 1999 Massa beratribut PDI Perjuangan membakari Posko PDI di Cilacap. Persitiwa ini dipicu oleh SK Alex Litay yang mengangkat Frans Lukman sebagai Ketua DPC Cilacap PDI Perjuangan 2. 28 Februari 1999 Pawai PDI Perjuangan di Yogyakarta bentrok dengan massa dari partai lain. Bentrokan tersebut membuat sedikitnya 17 orang luka-luka.

2. 28 Februari 1999 Terjadi pemukulan oleh massa beratribut PDI Perjuangan di Lampung terhadap Ketua Umum DPP PDI Budi Hardjono 4. 7 Maret 1999 Ribuan massa beratribut PDI Perjuangan mencopoti atribut Golkar yang terpasang di jalan-jalan protokol di Surabaya.

3. 17 Maret 1999 Kantor DPC PDI Kodya Surabaya dirusak serta sebuah kantor yang terletak di dekatnya juga ikut dilempari. Mereka kecewa dengan penunjukan Kasmuri sebagai ketua DPC Kodya Surabaya.

4. 21 Maret 1999 Massa beratribut PDI Perjuangan bentrok dengan massa PPP di Yogyakarta. Bentrokan ini menyebabkan seorang tewas.

5. 31 Maret 1999 Massa beratribut PDI Perjuangan mengamuk di Madiun. Ini disebabkan Paimin, pendukung PDI Perjuangan mencopoti atribut Golkar. Kemudian Paimin ditangkap. Selanjutnya ribuan massa menuju Polres Madiun untuk membebaskan Paimin. Karena gagal mereka merusak fasilitas umum Kota Madiun.

6. 2 April 1999 Massa beratribut PDI Perjuangan melakukan perbuatan 'tidak simpatik' terhadap rombongan Ketua Umum DPP Golkar dan kader Golkar lainnya di Purbalingga, Jawa Tengah.

7. 4 April 1999 Sekitar 200 simpatisan dengan atribut PDI Perjuangan di Cirebon mendatangi kantor DPD II Partai Golkar setempat, seusai berpawai keliling dengan kendaraan. Mereka mencabut bendera-bendera serta atribut partai berlambang beringin, dan membakarnya.

Jadi oknum2 kader partai ini emang punya catatan sering NGAMUK. Ngamuk atau Amuk adalah satu-satunya kata dalam bahasa Inggris yang disumbangkan dari khasanah bahasa Indonesia. AMUK atau AMOK. Lambang partai ini juga mengandung aura amukan dan amarah. Kepala seekor binatang hitam besar, mata merah melotot mencereng, moncong putih seperti berbusa, dan dua tanduk tajam menjulang.

Di sisi lain, PDIP dan kadernya juga terkenal piawai ketika sebagai "oposisi". Pada masa 10 tahun pemerintahan SBY tercatat beberapa kali kader PDIP melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, TDL dan memprotes berbagai kebijakan yang dianggap tidak pro wong cilik. Bahkan terlihat jajaran ketua juga tokoh partai menangis begitu sedih ketika harga BBM naik. Mereka sampai membuat sebuah buku sebagai rumusan dan usulan kepada pemerintahan SBY tentang ketahanan energi dan mengelola BBM.

Ketika petugas partai ini menjadi presiden, buku tersebut entah dimana. Padahal sangat penting dan dibutuhkan sekali. Saat ini, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didaulat menjadi Ketua Dewan Pengarah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Kader2nya juga begitu fasih berbicara Pancasila, bahkan dengan percaya diri mengaku paling Bhineka Tunggal Ika, dan paling Indonesia. Jargon ini ditulis dimana-mana.

Ketika kata2 dan pernyataan berbeda dengan kenyataan, dalam istilah Jawa ngapak disebut UMUK. Jadi umuk adalah ungkapan untuk pernyataan orang yang besar omong, tukang bohong, sehingga tidak bisa dipercaya.

Jadi dengan melihat rekam jejak dan catatan berbagai sumber (silakan Netizen telusuri sendiri dalam jejak digital) saya melihat oknum2 partai ini hobynya NGAMUK dan UMUK.

Kalau untuk masalah KORUP, saya tidak komentar lah.. silakan sahabat Netizens telusuri sendiri di google, tulis PARTAI TERKORUP DI INDONESIA atau ketik PARTAI JUARA KORUPSI DI INDONESIA...

Semoga saya tidak DIAMUK karena menulis TS ini...

Mari kita lawan amukan dengan kasih sayang, kita doakan agar orang2 yang hobynya NGAMUK diberi hidayah dan kesadaran.

Kita lawan UMUK dengan kecerdasan dan kesantunan menulis. Kita ajak mereka pelan2 menggunakan otak dan akal pikiran. Kita rangkul mereka bekerja secara nyata memajukan negeri tercinta...

STOP NGAMUK dan UMUK !!!

Salam Pancasila..
Salam Bhineka Tunggal Ika...
Salam Indonesia Raya !!!

#PancasilaSakti
#WahyuPancasia
#KamiTidakLupa
#KamiTidakTakut
#KamiTidakDiam

Dalam keheningan malam ke-18 Ramadhan 1439 H

Arief Luqman El Hakiem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar